Masih menggunakan metode klasik potong-tempel, master zine bernasib nahas karena terkena air yang membanjiri kontrakkan. Oleh sebabnya, zine tidak bisa lagi diperbanyak.
Spätkapitalismus edisi ke-1 lahir spontan. Bermula dari senda gurau (diiringi dengan berbatang-batang rokok dan bercangkir-cangkir kopi hitam, tentunya), tercetuslah ide untuk membuat media perangkum tulisan dengan format zine.
Spätkapitalismus edisi ke-1 dicetak sebanyak 190 kopi dan disebar ke civitas akademika Universitas Nasional pada bulan November 2015.
Berikut tulisan-tulisan di edisi tersebut. Klik judul tulisan untuk membacanya di web:
- Editorial – Fajar Martha
- Industri Sepakbola Nasional: Antara Impian dan Ironi – Jonathan Simatupang
- Industri Budaya dan Alienasi – Subki Maroghi
- Topeng Nasionalisme – Rizal Syam
- Fight Club: Solusi Alternatif Pekerja yang Teralienasi dan Kritik terhadap Konsumerisme – Purwanto
- Untuk Dosen yang Nama dan Kiprahnya tak Kukenal – Fajar Martha